Musuh Daulah adalah ansarutoghut bukanya orang awam..

Sesungguhnya para thaghut itu mengetahui bahwa perang yang mereka hadapi hakikatnya adalah perang antara rakyat melawan tentara dan kasta penguasa. Sehingga mereka memanfaatkan berbagai cara khususnya media untuk menjadikan rakyat sebagai budak mereka. Yang paling krusial adalah memanfaatkan kebutuhan rakyat akan pangan dan keamanan. Dikarenakan karakter seorang budak itu berpusat pada perutnya maka segera saja ia akan buang jauh-jauh slogan kebebasan yang diangkatnya selama hal itu membuat kepalanya pusing. Karena demikianlah karakteristik mereka dan selamanya mereka akan tetap seperti itu.

Kenapa saya berkata seperti itu?

Ketahuilah wahai akhi mujahid, sekalipun engkau bervisi tinggi melampaui pengetahuan orang-orang disekitarmu, sejatinya engkau sendirian. Namun bayangkan ketika kita mampu menegakkan syariat Allah di bumi-Nya sehingga kita bisa menyelamatkan mereka.
Bayangkan akhi, pahala yang engkau dapat dari menyelamatkan 90 juta muslim. Dengan menegakkan syariat Allah engkau menjadikan mereka muwahhid baik mereka suka atau menolak. Dan bayangkan generasi yang keluar dari rahim mereka, generasi yang hidup dibawah naungan syariat Islam yang berarti adalah generasi mulia dan merdeka, generasi yang terbebaskan dari penghambaan kepada nenek moyang. Bayangkan ketika mereka menyebar ke seluruh penjuru dunia untuk melakukan berbagai futuhat.

Saya berikan sebuah contoh; ketika saya menyusuri jalanan Mosul saya mendapati orang-orang dewasa tersenyum kecut kepada saya. Engkau tahu siapa yang tersenyum kepadamu karena cinta atau karena takut dengan penampilanmu sebagai mujahid Daulah.
Namun lain lagi dengan anak-anak kecil. Suatu kali saya pernah bertemu dengan dua orang bocah berumur sepuluh tahun. Seperti biasa saya selalu tersenyum ketika bertemu dengan anak-anak. Dua orang bocah itu lalu mengikuti saya dan memberi salam kepada saya dengan cara yang melebihi umur mereka.

Mereka berkata: “Haji, kami ingin berbaiat kepada Daulah, kemana kami harus pergi? Mereka menolak kami karena kami masih kecil padahal kami cuma ingin berbuat sesuatu apapun itu”. Mereka selalu melirik senjata yang tergantung di bahu saya seperti seekor singa yang hendak menerkam mangsanya.

Suatu ketika saya mendapati seorang mujahid yang berumur 14 tahun. Ia telah mengikuti lebih kurang sepuluh pertempuran. Jika engkau duduk dan mengobrol dengannya seakan-akan engkau mengobrol dengan seorang lelaki berumur 50 tahun. Cara bicaranya, cara duduknya bahkan caranya memegang cangkir dan meminum teh.

Merekalah akhi, harta karun strategis Daulah. Semakin lama tamkin maka semakin banyak keluar generasi-generasi mulia yang tidak pernah mengenal kerendahan dan kehinaan dan semakin susah Daulah ditaklukkan.

Akhi, disana banyak orang-orang yang diberi pahala oleh Allah dalam setiap pertempuran, setiap shalat, dan dalam setiap halaqoh ilmu. Setiap mujahid mendapat pahala satu ummat dan derajat mereka semakin mulia sampai hari kiamat.

Merekalah para prajurit sebelum futuh. Merekalah orang-orang yang bergerak tanpa pernah mengharap untuk melihat hasil kerjanya. Mereka mengetahui Allah telah membebani mereka dengan jihad maka segera saja mereka pikul beban itu. Mereka mengerti resikonya dan tahu bahwa maut pasti menjemput mereka. Namun mereka tidakmempedulikan semua itu dan hanya bertawakkal kepada Rabbnya. Mereka telah mengikat tali perjanjian dan berjual beli dengan Allah.

Maka wahai akhi muslim, bangkitlah untuk membela Dien dan kehormatanmu. Tinggalkan orang orang disekitarmu karena mereka hanyalah buih. Pahalamu telah disiapkan disisi Allah dan apa yang disisinya itu, demi Allah, lebih baik dan lebih kekal.

Muassasah Ats Tsabat.

image

_

Wanita boleh berhijrah tanpa mahram(Dalilnya)

image

#Millahibrahim
#Hijrah

AL-MUHKAM FIE HIJRATI AL-MAR`ATI BIGHOIRI MAHRAM

—{ Tentang Hukum Hijrahnya Wanita Tanpa Mahram }—

Ditulis oleh Abu Usamah Al Gharib
Alih Bahasa Mowahhed Militant
Muraja’ah: Abu Sulaiman Al Arkhabiliy

Segala puji hanya milik Allah Yang Mengokohkan Islam dengan pertolongan-Nya, yang Menghinakan syirik dengan Keperkasaan-Nya, yang Mengatur segala urusan dengan Perintah-Nya dan Yang memberi ulur orang-orang ahli maksiat dengan makar-Nya, yang menakdirkan hari menjadi bergilir dengan Keadilan-Nya, yang menjadikan akibat yang baik bagi orang orang yang bertaqwa dengan Karunia-Nya.

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada orang yang dengan pedangnya Allah tinggikan menara Islam, juga kepada keluargnya, sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti petunjuk beliau, serta mengikuti jejaknya sampai hari kiamat.

Amma Ba’du:

Telah banyak tulisan pada akhir-akhir ini yang membahas tentang hukum hijrahnya perempuan tanpa mahram, terkhusus setelah deklarasi tegaknya Khilafah Islamiyyah – semoga Allah mengeksiskannya dan menolongnya serta menjaga para pimpinannya-. Aku telah menela’ah salah satu tulisan milik seseorang yang menisbatkan dirinya kepada ilmu dan manhaj, yang dia kirim tulisan itu kepada si pengkhianat lagi pembatal baiat yaitu Al Jaulaniy. Yang di dalam tulisan itu dia meminta Al Jaulaniy untuk melarang para perempuan berhijrah ke negeri Syam dengan dalih banyaknya bahaya yang akan dihadapi oleh para perempuan.

Syaikh ini tidak mencukupkan dirinya dengan musibah duduk dari Jihad dan keridha’annya untuk hidup di bawah hukum dan kedzaliman thaghut – yang tidak pernah berhenti untuk memenjarakan dan menangkapnya jika dia ingin- bahkan dia membuat landasan dalih untuk sikap duduk dari jihad dan mencela para muhajirin yang berangkat di jalan Allah yang lari menyelamatkan agama mereka.

Sebelumnya dia dulu telah menentang dan mengingkari secara terang terangan hijrahnya para ahli tauhid seperti syaikh Abu Mush’ab Az Zarqawiy, Abdul Hadiy Daghlas, Abu Anas Asy Syamiy, Abu Abdirrahman dan selainnya -semoga Allah menerima mereka semua-, kemudian celaan dan pengingkarannya bertambah ketika dia mengetahui keluarnya para muwahhidah yang terjaga lagi suci dalam rangka hijrah di jalan Allah. Kemudian dia menghunuskan penanya dan menulis lembaran Waqafat ( Waqafat Fi Tsamarat Al Jihad, pem).

selengkapnya : https://millahibrahim.wordpress.com/2016/01/13/al-muhkam-fie-hijrati-al-marati-bighoiri-mahram/

Download PDF   👇

Kisah2 Jihad para Sahabat Nabi saw

Perang Badar baru saja usai. Kaum Quraisy bertekad membalas kekalahan mereka. Kedengkian dan nafsu untuk balas dendam terus berkobar di dada kaum Quraiys. Tidak saja kaum pria, bahkan perempuan-perempuan bangsawan kaum Quraisy pun turut pula ke Uhud untuk menggelorakan semangat perang.Di antara para wanita itu terdapat Hindun binti Utbah (istri Abu Sufyan bin Harb), Raithah binti Munabbih (istri Amr bin Ash), Sulafah binti Sa’ad beserta suaminya, Thalhah, dan tiga orang anak laki-lakinya: Musafi’, Julas, dan Kilab, serta banyak lagi wanita-wanita lainnya.

Ketika pasukan-pasukan Islam dan musyrikin bertemu di medan Uhud,dan api peperangan pun menyala, Hindun binti Utbah dan beberapa perempuan lain berdiri di belakang pasukan pria. Mereka memegang rebana dan menabuhnya sambil menyanyikan lagu peperangan. Lagu-lagu mereka membakar semangat pasukan berkuda, membuat para suami bagai terkena sihir.Pertempuran pun usai. Kaum Quraisy meraih kemenangan pada peperangan tersebut. Para wanita Quraisy berlompatan, berlarian ke tengah medan pertempuran, mabuk kemenangan. Mereka mencincang dan merusak mayat-mayat kaum Muslimin yang gugur dalam pertempuran tersebut dengan cara yang sangat keji.

Perut mayat-mayat itu mereka belah, matanya dicongkel, telinga dan hidungnya dipotong.Bahkan seorang di antara mereka tidak puas dengan cara begitu saja. Hidung dan telinga mayat-mayat itu dibuatnya menjadi kalung, lalu dipakainya untuk membalaskan dendam bapak, saudara, dan pamannya yang terbunuh di Badar.Sulafah binti Sa’ad lain pula caranya. Dia tidak seperti perempuan lain.Hatinya guncang dan gelisah menunggu kemunculan suami dan ketiga orang anaknya.

Dia berdiri bersama kawan-kawannya yang sedang mabuk kemenangan. Setelah lama menunggu dengan sia-sia, akhirnya dia masuk ke arena pertempuran, sampai jauh ke dalam. Diperiksanya satu per satu wajah mayat-mayat yang bergelimpangan.Tiba-tiba didapatkannya mayat suaminya terbaring hampa berlumuran darah. Dia melompat bagaikan singa betina ketakutan. Kemudian, ditujukannya pandangan ke segala arah mencari anak-anaknya: Musafi’, Kilab, dan Julas. Tidak berapa lama dia mencari ke segenap lapangan, didapatinya Musafi dan Kilab telah tewas. Namun Julas masih hidup dengan nafas kembang-kempis.Sulafah memeluk tubuh anaknya yang setengah sekarat. Kemudian diletakkannya kepala anak itu ke pahanya. Dibersihkannya darah dari kening dan mulutnya. Air matanya kering karena pukulan berat yang sangat mengguncang hatinya.Kemudian, ditatapnya wajah anaknya seraya bertanya, “Siapa lawan yang menjatuhkanmu?”Dengan nafas putus nyambung Julas menjawab, “Ashim bin Tsabit, dia pula yang memukul roboh Musafi’ dan…”Belum habis dia berbicara, nafasnya sudah putus. Sulafah binti Sa’ad bagaikan orang gila. Dia menangis dan meraung sekencang-kencangnya.

Dia bersumpah tidak akan makan dan menghapus air mata, kecuali bila orang Quraisy membalaskan dendamnya terhadap Ashim bin Tsabit, dan memberikan batok kepala Ashim kepadanya untuk dijadikan mangkok tempat minum khamr. Dia juga berjanji akanmemberikan hadiah dan uang yang banyak bagi orang yang dapat menyerahkan Ashim bin Tsabit kepadanya, hidup atau mati!Janji Sulafah itu tersiar cepat ke seluruh Quraisy. Setiap pemuda Makkah berharap mereka dapat memenangkan lomba itu, dan membawa Ashim kepada Sulafah untuk memperoleh hadiah besar yang dijanjikannya.Seusai Perang Uhud, kaum Muslimin kembali ke Madinah. Mereka membicarakan pertempuran yang baru dialami. Sama-sama memperlihatkan rasa sedih atas pahlawan-pahlawan yang syahid, memuji keberanian orang-orang yang terluka, dan sebagainya. Merekapun tidak ketinggalan menyebut nama Ashim bin Tsabit yang dikatakan sebagai pahlawan gagah tak terkalahkan. Mereka kagum bagaimana Ashim mampu merobohkan tiga bersaudara sekaligus.Seorang di antaranya berkata, “Itu soal yang tidak perlu diherankan. Bukankah Rasulullah pernah mengingatkan ketika beliau bertanya bebarapa saat sebelum berkobar Perang Badar, “Bagaimana caranya kamu berperang?”Lalu Ashim tampil dengan busur panah di tangan, lalu berkata, “Jika musuh berada di hadapanku seratus hasta, aku panah dia. Apabila musuh mendekat dalam jarak tikaman lembing, aku bertanding dengan lembing sampai patah. Jika lembingku patah, kuhunus pedang, lalu aku main pedang.”Maka Rasulullah bersabda, “Nah, begitulah berperang. Siapa yang hendak berperang, berperanglah seperti Ashim.”Tidak berapa lama setalah Perang Uhud, Rasulullah memilih enam orang sahabat untuk melaksanakan suatu tugas penting, dan beliau mengangkat Ashim bin Tsabit sebagai pemimpin.

Orang-orang terpilihini berangkat melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Rasulullah kepada mereka.Di tengah jalan, tidak jauh dari Makkah, sekelompok kaum Hudzail melihat kedatangan mereka. Kelompok itu segera mengepung mereka dengan ketat. Ashim dan kawan-kawan dengan sigap menyambar pedang masing-masing, dan siap siaga menghadapi segala kemungkinan.Kata orang-orang Hudzail, “Kalian tidak akan berdaya melawan kami. Demi Allah, kami tidak akan berlaku jahat terhadap kalian jika kalian menyerah. Kalian boleh memercayai sumpah kami dengan nama Allah.”Para sahabat Rasulullah berpandangan satu sama lain seolah-olah bermusyawarah, sikap apa yang harus diambil. Ashim menoleh kepada kawan-kawannya seraya berkata, “Aku tidak dapat memegangjanji orang-orang musyrik itu.”Kemudian diingatnya sumpah Sulafah untuk menangkapnya. Ashim kemudian menghunus pedangnya sambil berdoa, “Wahai Allah, aku memelihara agama-Mu dan bertempur karenanya.

Maka lindungilah daging dan tulangku, jangan biarkan seorang musuh pun menjamah.”Ashim dan rekan-rekannya menyerang orang-orang Hudzail. Mereka bertiga bertempur mati-matian, sehingga akhirnya roboh dan gugur satu per satu. Adapun kawan Ashim tiga lagi menyerah sebagai tawanan. Mereka dikhianati oleh kaum Hudzail yang tidak memenuhi janji.Pada mulanya kaum Hudzail tidak mengetahui bahwa salah seorang di antara korban mereka adalah Ashim bin Tsabit. Namun setelah tahu bahwa salah satunya adalah Ashim, mereka pun girang bukan kepalang, karena membayangkan hadiah besar yang akan diperoleh.Hanya beberapa saat setelah kematian Ashim bin Tsabit dan kawan-kawan, kaum Quraisy telah mencium beritanya. Karena kaum Hudzail tinggal tidak jauh dari kota Makkah, para pemimpin Quraisy segera mengirim utusan kepada pembunuh Ashim, meminta kepala Ashim untuk menghilangkan dahaga Sulafah binti Sa’ad, dan menyempurnakan sumpahnya.Para pemimpin Quraisy membekali para utusan itu dengan uang yang memadai, dan menyuruh mereka menyerahkan seluruh uang itu kepada kaum Hudzail demi untuk mendapatkan kepala Ashim.Kaum Hudzail pergi mencari mayat Ashim untuk memisahkan kepalanya dari jasad. Tetapi alangkah ajaib, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh sarang lebah dan gerombolan serangga yang menyerang dari segala arah. Ketika mereka hendak menghampiri tubuh Ashim yang telah menjadi mayat, serangga itu terbang menyeranga, menggigiti muka, mata, dan kening. Bahkan seluruh tubuh mereka luput dari gigitan, sehingga mereka tidak bisa mendekatijenazah Ashim.Setelah mereka mencoba berulang-ulang menghampiri mayat Ashim, mereka selalu gagal, akhirnya menyerah. “Biarkanlah dahulu sampai malam. Biasanya bila hari telah malam, mereka terbang. Maka tinggallah mayat itu untuk kita,” kata seseorang.Mereka kemudian duduk menunggu sampai malam. Namun ketika langit mulai gelap, tiba-tiba kilat dan petir menggelegar sambung-menyambung. Hujan pun turun dengan lebatnya bagai dicurahkan dari langit. Setahu mereka belum pernah terjadi hujan sedemikian lebat. Dengan cepat air mengalir dari tebing-tebing memenuhi sungai-sungai dan menutup permukaan lembah. Banjir besar segera datang melanda segala yang ada.Setelah Subuh tiba, mereka bangkit kembali mencari tubuh Ashim di segala penjuru. Namun usaha mereka sia-sia, bahkan mereka tidak menemukan bekas-bekasnya. Rupanya banjir telah menghanyutkan mayat Ashim tanpa diketahui ke mana perginya.Allah SWT memperkenankan doa Ashim bin Tsabit. Dia melindungi mayat Ashim yang suci, jangan sampai dijamah oleh tangan-tangan kotor orang-orang musyrik.

image

Antara gelaran2 barat pada muslim

image

#Abana_Ghaida

MUSLIM !!

1. Dulu, jika seorang muslim berkenalan dengan orang lain, lalu org lain bertanya tentang agama orang muslim tadi, maka dia mengomentarinya sebagai: Muslim.

2. Lalu jika muslim tadi rajin mengerjakan shalat
wajib 5 waktu dan melakoni kewajiban-kewajiban agama lainnya, maka orang lain menyebutnya: Relijius.

3. Apabila orang “Relijius” tadi menyerukan pengimplementasian syariat Islam, maka orang lain secara otomatis menyebutnya sebagai: Islamis.

4. Jika orang “Islamis” ini berjenggot panjang dan mengenakan celana ‘cingkrang’ atau memakai gamis, maka orang lain menyebutnya sebagai: Salafi.

5. Apabila orang yg disebut “Salafi” tadi melakukan amar ma’ruf nahyi mungkar, malah orang lain menyebutnya: Radikal.

6. Kemudian jika orang “Radikal” tadi menolak
intervensi Barat dan menolak segala bentuk way of life orang-orang kafir, maka orang lain menyebutnya: Jihadis.

7. Jika “Jihadis” tadi benar melakukan jihad untuk meninggikan kalimat Allah, membalas perlakuan orang-orang kafir yang menzalimi kaum muslimin, dan melakukan perlawanan menumbangkan thaghut, maka orang lain menyebutnya: Khawarij, Teroris, Ekstremis.

Padahal pada masa Nabi Muhammad Saw, siapa saja yang melakukan hal-hal di atas, pastinya orang lain tetap menyebutnya sebagai: Muslim.

Sangat menyedihkan bagaimana media-media sekular, liberal, kafir mengendalikan kaum muslimin.

wallahu a’lam bish-shawab.

(Abana_Ghaida)

Channel KDI MEDIA

Menjawab fitnah terhadap Daulah Islam

#Bantahan_Fitnah

SEORANG MUJAHID DAULAH MENG-EKSEKUSI IBUNYA SENDIRI !!

Kaget saat membaca tulisan diatas? tak perlu kaget atau mengerutkan dahi… 😄 biasa saja….

Tentu saja ini adalah sebuah fitnah, fitnah busuk yang kembali disebarkan oleh para kuffar dan murtadin untuk menjatuhkan dan menjelek-jelekan Daulah Islam dimata kaum muslimin.

Tidak peduli apapun fitnah itu dan darimanapun asalnya fitnah itu dihembuskan, sontak media-media corong kaum kafir, sekuler dan tak ketinggalan pula gembong media pendengki Daulah di indonesia pun menyebarkan berita murahan ini..

Apa sih isi fitnah itu ?

Sebenarnya tidak susah untuk mencari berita murahan ini di Internet, anda tinggal isi keyword di kolom pencarian dengan kata “ISIS BUNUH IBUNYA” maka sederet link-link menuju fitnah itu akan ditampilkan…
tapi tak perlu lah dilakukan, buang-buang waktu toh itu cuman makar busuk yang sudah terbantahkan…

Kenapa berita tersebut dibilang fitnah ??

Berikut bantahannya :

1. Perlu Ikhwah sekalian ketahui bahwa setiap pelaksanaan eksekusi pasti ada reportse laporan baik berupa video ataupun photo dari kantor berita di wilayah eksekusi tersebut dilaksanakan, dan akan tersebar melalui channel-channel resmi dari pihak Daulah.

Seperti misalnya reportase photo berikut ini:

– Pelaksanaan hukum Alloh terhadap dua mata-mata rezim nushoyriy di distrik Maslamah : http://justpaste.it/jnjkh
– Pelaksanaan Hukum Qishosh terhadap muslim yang melakukan pembunuhan http://jpst.it/EyjF

atau reportase video berikut ini :

– [Tharablus] Dan Tidak Akan Menang Tukang Sihir Itu, Dari Mana Saja Ia Datang

http://www.azzam.in/video-rilisan-daulah-khilafah-islamiyah-islamic-state/barqah-dan-tidak-akan-menang-tukang-sihir-itu-dari-mana-saja-ia-datang/

2. Dalam fitnah tersebut dimunculkan photo seorang Mujahid dan photo seorang wanita yang disebut oleh mereka sebagai ibu dari mujahid yang telah dieksekusi, potongan photo seorang wanita yang sudah terkapar tak bernyawa di pinggir jalan.

Faktanya adalah photo tersebut diambil dari sebuah video lama tertanggal 13 Mei 2014, berikut link videnya : https://youtu.be/x_UuvF8_xmw

Fakta yang mencengangkan dan sekaliagus membongkar kebobrokan akhlaq keluarga Saluul, ternyata video tersebut adalah video dimana seorang muslimah telah dinodai lalu dibunuh kemudian dibuang di pinggir jalan oleh salah seorang pangerang mesum Arab Saudi !! Naudzubillahimindzalik…

Allåh subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

(QS. al-Hujurat: 6)

Pada ayat ini, Allah melarang hamba-hambaNya yang beriman dari mengekor kepada isu yang tersebar, dan memerintahkan mereka untuk meneliti kebenaran berita yang sampai kepada mereka, karena tidak semua yang diberitakan itu benar adanya, dan tidaklah setiap yang dibicarakan itu merupakan suatu kejujuran. Sesungguhnya, musuh-musuh kalian senantiasa mengintai kelemahan kalian, maka wajib atas kalian agar selalu terjaga, sehingga kalian bisa memergoki orang-orang yang hendak membangkitkan dan menyebarkan kegelisahan serta isu-isu yang tidak benar ditengah-tengah kalian.

Allah berfirman.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا

“Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepada kalian membawa berita, hendaklah kalian teliti” [Al-Hujurat : 6]

Wallahu A’lam Bishawab

Ibrahim/KDI

Channel KDI MEDIA
https://telegram.me/joinchat/CK7XhzwxkJnoKGHas_6Dgg

_

image